Doa Dan Perasaan Rani

Enggle 1

Kami menjalani hubungan belum genap satu tahun, tapi kenangan yang ia buat cukup membuat perasaanku takut untuk kehilangan, Akhir-akhir ini ia sering marah-marah padaku tanpa sebab, Awal kukira ini hanya rasa cemburu biasa kata orang cemburu itu tanda cinta, tapi semakin hari emosinya tak lagi dapat dikontrol, bahkan semakin berani ia memakiku dengan kata-kata kasar, menuduhku berselingkuh melakukan sex dengan orang lain, Massya allah tak sedikitpun terpikir olehku untuk melakukan hal itu meskipun dengan seorang pacar, selalu saja ia mempertanyakan masalah keperawananku aku terus mencoba berpikir positif mungkin hubungannya denganku sedang mengalami masa kejenuhan, mungkin untuk beberapa saat kita tak usah bertemu, Baru beberapa hari saja aku malah semakin cemas, karna semakin berani ia membawa teman perempuannya dibelakang bahkan dihadapanku, Kukira cara ia merayu, cara ia membuatku tertawa, senyumnya yang khas, hanya untukku, Nyatanya semua sifatnya yang manis telah habis untuk merayu perempuan-perempuan itu,untukku hanya tersisa Amarahnya yang tak menentu.

Semakin hari aku semakin mengerti dari caranmu yang selalu saja mempermasalahkan keperawananku, bahwa sebenarnya kau ingin aku membuktikannya padamu dengan cara yang dilarang, aku mengerti mungkin kau malu oleh teman-temanmu karna hanya kau yang tetap menjaga teguh arti kesucian sebenarnya. namun pada akhirnya, kini kau mendesakku untuk melakukan itu, disaat aku tak berdaya karna perasaan takut kehilangan itu begitu mengikat. kini Kau tak seperti yang ku kenal dulu



Malam itu kau datang ke kamar kostan ku, tidak seperti biasanya, raut wajahmu begitu tenang, tak seperti sebelumnya kau selalu datang dengan menekuk wajah, kini kau datang dengan lebih damai, bahkan aku sangat senang saat kau menyapaku dengan senyummu yang khas itu. kukira aku akan kehilangan senyuman itu.

Untuk beberapa saat kami tak saling bicara, saat kusuguhkan secangkir kopi ia hanya tersenyum, dan kembali menyibukan diri membuka halaman demi halaman dari majalah yang kubeli tadi pagi. sementara aku asyik menikmati wajahnya sambil senyum-senyum sendiri "mmmm...mirip siapa ya .... Baim wong.... masih gantengan dia" tapi Semakin lama tingkahnya jadi aneh seperti anak kecil yang kehilangan uang ribuan, ku dekati dia.

"Hy..." Sapa ku memecah kesunyian diantara kita

"Oh ya...ewh juga...heu..heu" dia celingukan so spontan

Kugenggam tanganya mencoba meyakinkan, dan membuatnya merasa nyaman untuk bercerita

"kalo mau ada yang diceritain, ceritain aja kaya ama siapa aja..?" Dengan manja Mencoba kembali mengakrabkan diri

"Mmmm.. Begini Ran..." Perlahan ia bercerita dan pasti kudengar setiap kata yang keluar dari mulutnya.............

ENGGLE 2

Aku tak peduli disebut lebay, banci, w h a t e v e r l a h, aku bergabung di Lsm yang khusus menangani masalah perempuan ini, karna aku pikir, perempuan tak selamanya harus di bawah, kadang minta di atas, kadang minta di bawah, kadang minta di sofa, atau sambil berdiri, makanya kalo ada pasien, aku selalu bertanya dulu, mba, teh, bu, kakak, mau ngobrol dibawah (lesehan), mau duduk disofa, atau mau ngobrol sambil berdiri aja, tapi rata-rata enaknya ngobrol sambil duduk.

Hari ini aku yang jaga, nah para perempuan yang stress dengan masalahnya Robi siap melayani anda.

"Rob ada tamu tuch, pasien..?" Panggil Ratna ketum Lsm ini

"Oh ea...."sahut ku lalu beranjak pergi membuka pintu, Kulihat seorang Ibu dengan 5 orang anaknya disebrang pintu sana.

"Silahkan masuk Bu, ayo ade-ade juga ikut masuk", mencoba ramah, mempersilahkan mereka duduk, agar tak ada jarak di antara kita

"Terima kasih " Senyumnya masih memperlihatkan kepedihannya yang mungkin begitu dalam

"Dengan Ibu siapa Bu ?..." membuka pembicaraan

"Rani... Kang" jawabnya singkat, mengisyaratkan ia ingin segera menumpahkan keluh kesahnya.

"Saya Robi Bu,... Ini anaknya semua bu?"ku coba mengakrabkan diri

"Ea...Kang" Jawabnya datar, kukira tak perlu mengulur waktu, ia ingin segera mencurahkan segala keluh kesahnya, ia pun bercerita tentang masa lalunya yang kelam, membawa ku pada kehidupanya dulu yang penuh kepedihan

Dulu saat Rani masih kuliah semester Awal, Rani mempunyai seorang pacar bernama Abi, awalnya hubungannya baik-baik saja, Bahkan Abi dapat membuat Perasaan rani takut Untuk kehilangan, hari berlalu, abi berubah, sifatnya di pengaruhi pikiran teman-temanya, trend anak muda, bahwa perjaka bagi seorang laki-laki adalah hal yang memalukan, "Bi gak malu tuch sama bokep-bokep anak SMP yang ada di internet". Imbasnya abi jadi sering marah-marah pada Rani, dengan alasan Rani sudah berselingkuh dan tidak perawan lagi, Tujuannya agar Rani membuktikan pada abi dengan cara yang dilarang. Suatu malam setelah itu Abi datang tanpa alasan Abi memutuskan Rani, Rani yang takut kehilangan abi, Rani yang terlanjur mencintai Abi, Tak mau semua ini terjadi, Rani yang tahu watak, tabiat, dan Sifat Abi, Akhirnya Rani menyelesikan masalah mereka malam itu, dengan cara menyerahkan keperawanannya, Karna Menurut rani hanya itu yang dapat mengubah Keputusan Abi

Rani hamil!!!!, Dengan terpaksa abi menikahi rani, mereka menikah di usia yang terhitung muda, Setelah menikah Rani sadar bahwa abi tak sebaik pertama ia kenal, abi mempunyai kelainan hypersex, di pernikahanya yang baru berjalan 15 tahun mereka sudah mempunyai 5 orang anak

Kebutuhan Ekonomi dan beban hidup semakin bertambah berat, sedang abi hanya seorang buruh Pabrik semua semakin pelikmereka sangat miskin, membuat abi stress memunculkan sifat -sifat jelek abi, memumukul dan menyiksa Rani, Pada Akhirnya Abi menceraikan Rani dan Abi menghilang entah kemana, sedang Rani hanya seorang Ibu rumah tangga yang menggantungkan hidupnya pada Abi, lalu sekarang siapa yang akan memberi makan anak - anaknya................................. Cerita Rani terpotong. pikiran dan ruh ku yang di bawa pada masa lalu Rani yang kelam kembali tersadar oleh suara anak kecil yang berat

" Mah Lapar......" Pelan tapi tetap terdengar, telunjukku mencoba membetulkan letak kacamataku, kucuri waktu untuk sejenak menghapus dan menahan laju air mata yang hampir keluar. aku tak boleh terlihat lemah saat aku harus menguatkan seseorang

"teteh ajak ade-adenya jajan" kusodorkan uang 50 ribu pada anak yang terlihat paling tua

"gak usah kang" Ibunya mencoba menolak

"ach gak apa-apa bu"senyumku ketir seolah aku adalah orang yang kuat padahal hatiku tetaplah rapuh

Kupandang kembali Rani, baru kusadar wajahnya begitu pias tak terhitung berapa berat beban yang ia tanggung, matanya yang sayu begitu nanar, tak terhitung berapa banyak air mata yang ia keluarkan.

"Ehm..." Isyarat Rani Agar aku,kembali mendengarkan kembali kisahnya.Air matanya kini tak dapat di tahan ia mulai bicara dengan berat terbata dan perlahan

" aku bing... bingung kang, aku malu kalo harus pulang kerumah ibu dengan membawa beban lima orang anak, bapa ku sudah lama meninggal, ibu bergantung pada pensiunan bapa yang pas-pasan sedang jika aku, kerja siapa yang akan mengurus mereka, lagipula anak ku yang kecil masih menyusui" air matanya lebih deras mengalir, isaknya mencoba menahan rasa perih di hatinya, beban-beban di pikiranya. aku terdiam, aku membisu, aku terhipnotis, mungkin akan begini jadinya jika aku berada di posisi Rani, terdiam seperti mayat hidup, terlalu nanar melihat masa lalu, suram melihat masa depan. Ach sadar Robi.... Sadar.... Bangun, semua pasti ada jalan keluarnya

teringat aku pada sebuah analogi

Jika perempuan marah pada seorang laki-laki maka ia akan menunjuk kepala laki-laki itu, dalam arti kata, Dimana pikiran kamu ?, karna laki-laki cenderung menggunakan pikiran daripada perasaan, maka tak jarang, laki-laki melakukan kekerasan, dan hal-hal kezam tanpa perasaan, seperti Abi


Jika laki-laki marah pada seorang perempuan maka ia akan menunjuk dadanya dalam arti kata, dimana perasaan kamu?, karna perempuan cenderung menggunakan perasaan daripada mengggunakan pikiran, maka tak jarang, perempuan bertindak hal yang konyol, sia-sia jika kembali dipikirkan. Seperti kehidupan Rani yang menjadi sia-sia. Jika Saja rani dulu berpikir bahwa perasaannya yang mengikat pada abi akan berakhir

sia-sia, maka tak akan begini jadinya.

Orang Bilang "Semua pasti Indah pada waktunya", begitupula yang kukatakan pada Rani, walau aku sendiri tak tahu kapan masa indah itu datang pada Rani, Setidaknya Masa yang indah itu harus tetap ada dalam doa dan harapan Rani.

2 komentar:

  1. salam sukses gan, bagi2 motivasi .,
    Pikiran yang positiv dan tindakan yang positiv akan membawamu pada hasil yang positiv.,.
    ditunggu kunjungan baliknya gan .,.

    BalasHapus

Share This